Tugas Terstruktur Pertama
Psikologi Pendidikan
JUDUL
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti Perkuliahan Psikologi Pendidikan
Oleh :
Kelompok :
*Hamidah Pasaribu / 0310182071
*Lisdiana / 0310183107
*Sheilla Putri / 0310182063
*Wildatun Jannah / 0310182060
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN TA. 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas mengenai belajar dan pembelajaran yang sangat berarti sekali bagi proses belajar yang sedang di alami seorang anak. Dimana ini sangat erat kaitannya dengan masa depan yang akan dihadapi sang anak kedepannya dalam meraih cita-cita yang diinginkannya.
Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan,pengetahuan dan pengalaman kami. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi pengembangan pengetahuan.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan pengetahuan untuk kita semua.
Medan,25 Maret 2019
Penyusun
ABSTRAK:
Al-Ghazali merupakan tokoh pemikir islam yang banyak memberikan karya yang banyak memberikan karya dalam berbagai kajian keislaman. Beliau di kenal luas sebagai seorang tokoh sufi,oleh karenanya tidak heran jika pemikirannya banyak diilhami oleh nilai-nilai tasawwuf,termasuk hasil pemikirannya dalam bidang pendidikan.
Dalam hal belajar dan mengajar misalnya, Al-Ghazali terisnpirasi dengan pola kehidupan sufi,yaitu bagaimana seorang anak didik dan pendidik melaksanakan aktivitas belajar mengajarnya berdasarkan perspektif ajaran Islam. Sebagai titik tolak dari kedua aktifitas itu Al-Ghazali menyatakan bahwa kegiatan belajar itu haruslah di niatkan sebagi aktifitas ibadah kepada Allah dan mencari keridhaan-Nya.
Kata kunci : belajar,pembelajaran,Al-Ghazali
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan aktivitas dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia melalui transfer ilmu pengetahuan,keahlian dan nilai-nilai kehidupan guna membekali anak didik menuju kedewasaan dan kematangan pribadinya.
Mengingat pentingnya pendidikan,maka diperlukan upaya yang serius,sistematis,melembaga dan berkelanjutan dari seluruh pihak sebagai upaya mempersiapkan anak bangsa menuju kehidupan bangsa yang lebih sejahtera,maju,dan beradab.
Kegiatan ini merupakan menjadi inti pelaksanaan pendidikan,karena kegiatan ini merupakan aktivitas riil yang di dalamnya terjadi interaksi antara pendidik dan anak didik.
BAB II
HASIL KAJIAN TELAAH DAN PEMBAHASAN
A. Belajar
a. Pengertian Belajar
Terdapat banyak ahli yang berusaha mendefenisikan belajar,diantaranya :
James O.Wittaker : “learning maybe be difined us the process by which behavior originates or altered training or experience”.1 Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Cronbach : “learning is shown by change in behavior as a result of experience”. 2 Belajar adalah ditujukan oleh perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil pengalaman.
Chaplin :”acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience”.3 Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap atau permanen sebagai akibat latihan dan pengalaman.
Ketiga rumus diatas menekankan belajar kepada perubahan prilaku sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Dengan demikian mereka lebih cenderung meninjau belajar sebagai perubahan prilaku dan termasuk dalam tokoh aliran behaviorisme.
Defenisi belajar yang lebih kompleks adalah sebagaimana diungkapkan oleh Reber yang mendefenisikan belajar dalam dua pengertian berikut :
Learning as the process of acquiring knowledge. Belajar adalah sebagai proses memperoleh ilmu pengetahuan
Learning is a relatively permanent change in respons potentiality which occurs as a result of reonfeced practice.4 Belajar sebagai suatu peubahan kemampuan bereaksi yang relative langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.
1. James O Whittaker,Introduction to Psyhology(Tokyo:Toppan Company Limited ,1997),hlm.15 2Lee.
2. J.Cronbach,Eductional psychology (New Haartcourt:Grace,1954),hlm.7
3Howard L.Kingsley,The nature and condition of learning (New Jersey:Prentice Hall,Inc, Engliwood Clifts,1957),hlm.12
4Chaplim,J.P.,Dictionary of Psychology(New York:Dell Publishing Co.Inc,1972),hlm,24
Defenisi belajar yang lebih kompleks adalah sebagaimana diungkapkan oleh Reber yang mendefenisikan belajar dalam dua pengertian berikut :
Learning as the process of acquiring knowledge. Belajar adalah sebagai proses memperoleh ilmu pengetahuan
Learning is a relatively permanent change in respons potentiality which occurs as a result of reonfeced practice.5 Belajar sebagai suatu peubahan kemampuan bereaksi yang relative langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.
b. Perkembangan psikologis anak
Berkaitan dengan belajar seorang harus memperhatikan proses perkembangan psikologis anak, yang menurut Al-Ghazali terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:
Al-janin (0-4 bulan dalam kandungan); pada masa ini orang tua dapat mempersia[pkan pembelajaran anak dengan sebutan pembelajaran pranatal.
Al-thifl; yaitu tingkat anak yang bias dicapai dengan memperbanyak latihan dan kebiasaan sehingga mengetahui aktivitas dan perilaku yang baik dan buruk.
Al-tamyis: yaitu tingkat anak yang dapat membedakan sesuatu yang baik dan buruk, bahkan lebih jauh dari itu, akalnya telah dapat menangkap dan memahami ilmu dharuri.
Al-aqil : yaitu tingkatan yang dicapai seseorang yang sempurna akalnhya bahkan telah berkembang akalnya sehingga dapat menguasai ilmu dharuri.
Al-awliya’ dan al-anbiya’ : yaitu tingkat tertinggi dari perkembangan manusia. Pada tingkatan ini seorang dapat memperoleh ilmu melalui wahyu (sebagaimana seorang nabi.
5 Arthur Reber, Peguin Dictionary of Psychology ( Ringwood Victoria: Peguin Book Australia Ltd,198), hl,.32. Dengan definisiyang diberikan oleh Reber itu dapat menjebatani dua kutub aliran belajar yaitu kaum kongnitifis dan behavioris.
c. Minat Belajar
1. Mempelajari hal-hal penting
Anak-anak berusaha keras untuk mempelajari hal yang dirasakannya penting bagi dirinya,sehingga setelah itu ia tidak sabar lagi untuk mempelajari hal yang ringan. Ini pulalah yang oleh orang dewasa dilakukan.
Perbedaan antara belajarnya orang dewasa dan anak-anak adalah bahwa orang dewasa dan anak-anak berbeda dalam hal yang mereka anggap penting. Ada satu faktor umum yang masuk kedalam tiap proses belajar yang berhasil. Maka pada tiap keadaan,anak mempelajari sesuatu yang penting bagi dirinya. Sesungguhnya belajar akan menjadi kurang berhasil,apabila ia kurang penting dalam pandangan si anak.
Jadi bagaimanakah menjadikan belajar itu dirasakan penting oleh anak? Cara yang paling sederhana dan paling dapat mencapi hal itu,adalah agar kita menjadikannya mempelajari sesuatun yang dirasakannya penting bagi dirinya. Inilah yang diusahakan oleh sekolah untuk melaksanakannya sekarang. Kurikulum mulaim dengan dunia anak-anak serta persoalan mereka,karena hal-hal itulah yang ingin dipelajari oleh anak-anak. Setiap kali bertambah ilmunya,bertambah luas horizonnya dan semakin meluaslah lapangan yang dapat menjadi perhatiannya,yang oleh karenanya patut di pelajarinya.
2. Menolong anak supaya ia suka belajar
Beberapa faktor yang dapat membantu untuk meningkatkan kesenangan anak untuk belajar,tanpa melupakan prinsip umum bahwa anak mempelajari sesuatu yang menempati tempat pertama pentingnya dalam hatinya.
-Penentuan Tujuan
Sementara ahli jiwa mengatakan bahwa belajar itu adalah: “kegiatan yang mengarah kepada tujuan.” Mereka maksudkan dengan itu adalah bahwa belajar itu akan lebih baik apabila si anak memahami dan mengetahui lebih dulu,apa yang akan dipelajarinya. Apabila si anak tidak tahu sebelumnya tentang apa yang akan dipelajarinya,maka langkah pertama yang harus kita lakukan dalam setiap pengajaran yang baik adalah menolong anak untuk menentukan tujuan tempat diarahkannya kegiatannya.
-Penghubung Tujuan dengan Materi Pelajaran
Belajar itu akan lebih baik,apabila murid berkepentingan dengan materi pelajaran yang dipelajarinya,bukan karna hanya hendak mencapai imbalan yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan apa yang dipelajarinya.
Imbalan kemajuan dengan pujian
Seorang ahli jiwa telah mengadakan suatu percobaan yang lucu dalam hal ini. Dipanggilnya tiga kelompok anak dan di mintanya kepada mereka untuk menghafal pelajaran berhitung yang sama. Selama lima hari percobaan,anggota kelompok pertama di puji saja atas pelaksanaan mereka yang baik.
Anggota kelompok kedua di cela saja tentang kesalahan atau buruknya pekerjaan mereka. Sedangkan anggota kelompok ketiga di biarkan saja,artinya tidak ada orang yang menunjukkan kepada mereka tentang mutu pekerjaan mereka,apakah baik atau buruk.
Anak-anak dari ketiga kelompok tersebut diuji setiap hari untuk mengetahui seberapa kemajuan mereka. Pada akhir hari yang kelima hasil tes menunjukkan fakta berikut ini,yaitu: bahwa kelompok yang dipuji mencapai kemajuan yang lebih besar daripada kedua kelompok lainnya dan kelompok yang dicela urutan mereka yang kedua. Sedangkan kelompok yang diabaikan kemajuannya hampir-hampir tidak ada. Jadi hasil percobaan itu menunjukkan bahwa pujian adalah pendorong terpenting bagi anak untuk senang belajar dan perhatian atau pengarahan,bagaimanapun bentuknya tetap lebih baik daripada tidak ada perhatian sama sekali.
3. Pengembangan minat belajar
Besar kemungkinan anak akan menjadi betul-betul memperhatikan pekerjaannya untuk dirinya,jika orang tuanya memperhatikan apa yang akan dipelajarinya. Kecepatan anak belajar bertambah apabila ada padanya keinginan untuk belajar. Keinginan tersebut dari dari:
Haruslah kita yakini bahwa pertumbuhan anak telah sampai kepada tingkat yang patut untuk mempelajari apa yang diharapkan untuk di pelajarinya
Kita harus yakin pula bahwa ia mengerti apa yang kita harapkan supaya dipelajarinya.
Perlu pula kita jaga agar ia melakukan proses belajar,bukan hanya proses menyimak saja
Perlu pula dijaga agar belajar itu memuaskan baginya.
Apabila kita memahami sesuatu tentang apa yang tampak dari kelemahan anak dalam belajar,maka kita harus memahami perasaannya tentang nilai-nilai,dan caranya menilai sesuatu,serta caran memutuskannya dalam pemikirannya. Banyak anak yang menderita kecemasan dan keragu-raguan,boleh jadi tampak remeh oleh orang tua,akan tetapi bagi anak yang demikian. Agar pengajaran menjadi aktif-positif,maka hendaknya terdapat suasana keluarga yang memungkinkannya berbicara tentang harinya tanpa khawatir akan disesali,dicela atau ditanya secara sinis.
d. Macam-macam Belajar
Berikut ini ada empat bentuk belajar yang menjadi perhatian orang tua dan guru :
- Belajar keterampilan : seperti tennis,berenang,mengetik,dan menggambar
- Belajar berbagai pengetahuan,arti,masalah umum : seperti fakta sejarah,arti persaudaraan,dan arti demokrasi
Belajar cara menyelesaikan masalah
Belajar menikmati : misalnya seni dan music
- Belajar keterampilan
Membentuk ide yang jelas tentang apa yang dikerjakan seorang anak dan melaksanakan ide tersebut.
Belajar pengertian
Satu pengalaman saja,tidak memungkinkan anda untuk membentuk ide yang umum. Belajar yaitu berbilangnya pengalaman dengan kata dan ide yaitu yang menyebabkan kita mendapat pengertian yang lebih cermat dan lebih luas dari kata-kata dan ide-ide itu,yang dapat kita gunakan secara lebih tepat.
Bealajar memecahkan masalah
Belajar memecahkan masalah menghadapkan kepada kita jumlah kesukaran lainnya. Biasanya yang menjadi hambatan bagi anak dalam pemecahan masalah itu,adalah bahwa ia tidak mengetahui siapa yang melakukannya. Oleh karena itu,langkah pertama yang perlu di tempuh dalam mengajar anak tentang cara memecahkan masalah,ia harus lebih dulu yakin bahwa ia memahaminya
- Belajar menikmati
Pada umumnya anak belajar menyenangi sesuatu yang berhubungan pada dirinya dengan pengalaman yang menggembirakan. Dan ia akan membenci apa yang berhubungan dengan pengalaman yang tidak menyenangkan.
Kita tahu bahwa kita tidak dapat menumbuhkan bakat dengan perintah. Kita tidak dapat menghukum anak agar ia menyenangi sesuatu,atau memaksanya untuk melakukan sesuatu yang tidak disukainya,kemudian kita harapkan ia menyukainya. Dan sebaliknya,apabila kita dapat menjadikan anak menikmati apa yang di lakukannya maka hal itu akan mendorongnya kepada mengutamakan mempelajarinya
e. Prinsip-prinsip Belajar
Adapun prinsip-prinsip belajar secara umum yaitu :
*Perhatian dan motivasi
*Keaktifan
*Keterlibatan langsung dan pengalaman
*Pengulangan
*Tantangan
*Penguatan
*Perbedaan individual
f. Teori-teori belajar
1. Teori Behaviorisme
Teori ini menekankan pada apa yang di lihat yaitu tingkah laku.
2. Teori Kognitif
Teori ini menekankan pada gagasan bahwa pada bagian suatu situasi saling berhubungan dalam konteks situasi secara keseluruhan
3. Teori humanism
Teori ini menekankan pencapaian aktualisasi dari peserta didik yang belajar secara optimal
4. Teori sibernetik
Teori ini menekankan proses belajar sangat ditentukan oleh system informasi
5. Teori konstruktivism
Yaitu teori yang menyusun pengetahuan dari pengalaman konkret,aktifitas kolaborasi,refleksi serta interpretasi
g. Tujuan belajar
Menurut imam besar Al-Gazali tujuan belajar yaitu:
*Memelihara anak dari perbuatan tercela.
*Membimbingnya agar menjadi anak yang soleh.
*Menjauhkan anak dari pergaulan yang jelek.
*Mengajarkan cara yang benar dalam mencari rezeki.
*Mengajar anak agar tidak sombong.
*Mengajarkan al-quran.
*Memberikan kesempatan untuk bermain dan berolahraga untuk mengembangkan
B. Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau, kegiatan mempelajarkan peserta didik yang merupakan suatu upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar.
Pembelajaran dapat menentukan keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan. Pembelajaran itu perlu direncanakan, ditata, dikelolah, diberi kondisi, dievaluasi dan dikembangkan serta dikembalikan sesuai keadaan peserta didik.
Ketika anak mengikuti kegiatan pembelejaran dan memperoleh hasil yang diharapkan keinginan dan harapan semua orang tua, terhadap pendidikan anaknya.
Pembelajaran berinteraksi dengan berbagai hal.
Karena dalam kegiatan pembelajaran melibatkan orang lain, keadaan lain, benda lain. Hal penting dalam pemkbelajaran, yaitu: proses interaksi, sumber dan lingkungan, serta pengetahuan ndan kleterampilan.
Merencanakan pembelajaran memerlukan input sumber dan lingkungan atau berfikir sebaliknya, sumber dan lingkungan yang ada harus secara tepat dimanfaatkan utnuk belajar sesuai dengan tujuan pembelajran.
b. Konsep Pembelajaran
Al-Ghazali dalam pendappatan ini lebih cenderung memilih paham konvergensi, yaitu aliran dalam psikologi belajar yang meyakini perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan.
Berkaitan dengan paham konvergensi ini, Al-Ghazali menyatakan setiap manusia lahir membawah fitra sebagai potensi dasar, yang untuk selanjutnya ditentukan oleh lingkungannya.
Tema sentral dari pandangan Al-Ghazali berkaitan dengan pembelajaran adalah proses belajar harus diarahkan kepada upaya tazkiyah al-nafs, yang merupakan konsep pembinaan mental spiritual, pembentukan jiwa dan mental sesuai dengan ajaran islam. Dengan demikian konsep takziah al-nafs, dalam pembelajaran ditujukan agar anak mempunyai perkembangan kejiwaan yang islami serta membentuk interaksi dan hubungan yang harmonis antara anak didik dengan sesamanya dan dengan tuhannya.
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Adapun beberapa prinsip pemebljaran yang dikembangkan, yaitu:
*Pengendalian kelas
Yaitu mengendalikan / mengondisikan peserta didik agar dengan atusias bersedia mendengarkan, memperhatikan dan mengikuti intruksi pelajaran.
*Membangkitkan minat eksplorasi
Yaitu meyakinkan peserta didik tentang penting dan mudahnya materi pembelajaran yang tengah meeka pelajari..
*Penguasaan konsep dan prosedur mempelajarinya
Yaitu guru harus benar-benar menguasai materi pembelajran dan membuat anak didiknya memahami pelajaran dan membuat anak didiknya memahami pelajaran.
*Latihan
Yaitu memberikan latihan demi latihan kelas atauntugas-tugas tertentu untuk memperkuat penguasaan materi yang dipelajari.
*Kedali keberhasilan
Yaitu setalah penyampaian materi seorang guru harus memastikan seluruh peserta didik menguasainya.
d. Teori-teori Pembelajaran
- Teori Pendekatan Modifikasi Tingkah Laku
Teori ini menganjurkan guru menerapkan prinsip penguatan dan mengatur tujuan-tujuan pembelajaran.
- Teori Pembelajaran Kontruksi Kognitif
Teori ini berprinsip pembelajaran yang memperhatikan perubahan kondisi internal peserta didik selama pengalaman belajar dikelas.
-Teori Pembelajaran Berdasarkan Prinsip-prinsip Belajar
Teori ini, peserta didik harus mempunyai perhatian responsive terhadap materi yang dipelajari dan semua proses belajar memerlukan waktu.
- Teori Pembelajaran Berdasarkan Analisis Tugas
Teori ini mengadakan analisis melalui tugas-tugas pengalam belajar.
- Teori Pembelajaran Berdasarkan Psikologi Humanitis
Teori ini berprinsip bahwa guru harus memperhatikan pengalaman emosional dan karakteristik khusus peserta didik seperti aktualisasi dan peserta didik.
e. Media Pembelajaran
Media pembelajaran menurut Ahmad Salim adalahsub-sistem dari system teknologi pendidikan yang meliputi bahan dan alat pendidikan serta perangkat yang digunakan dalam situasi pendidikan secara sistematis untuk memudahkan proses pangajaran dan pembelajaran.
f. Cirri-ciri media pembelajaran :
*Memiliki penegrtian fisik yaitu benda yang dapat dilihat, didengar/ diraba.
*Memiliki penegrtian nonfisik yaitu merupakan isi yang ingin disampaikan.
*Penekanan media pada visual dan audio.
*Sebagai alat bantu pada proses belajar didalam dan diluar kelas.
*Digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi.
*Dapat digunakan secara masal.
g. Fungsi Media Pembelajaran
*Memotivasi minat atau tindakan.
*Menyajikan informasi.
*Member intruksi.
BAB III
CONCLUSION
Learning and learning are two things related to education between students and teacher. As a process of interaction both in conveying and receiving knowledge and supported by learning media
DAFTAR PUSTAKA
Balson,Maurice.1987.,”Bagaimana Menjadi Orang Tua Yang Baik,”Jakarta : Bumi Aksara.
Baroroh.R.Umi,2004.,”Beberapa Konsep Dasar Proses Belajar Mengajar dan Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,”jurnal Pendidikan Agama Islam.Vol 1.No.1 (1-24).
Daradjat.Zakiah,1973.,”Perawatan Jiwa Untuk Anak-anak,”Jakarta :Bulan Bintang.
Hassan.Hasanuddin.Z,2011.,”Evaluasi Proses Belajar-Mengajar(PBM) Berbasis sikap(attitude),”Vol.1.No.2 (92-102).
Nasution.S,1995.,”Asas-asas Kurikulum,”Jakarta : Bumi Aksara.
Rivlin.Harry N,1980.,” Pengembangan Kemampuan Belajar pada Kanak-kanak,”Jakarta : Bulan Bintang.
Schultz.Duane,1991.,”Psikologi Pertumbuhan,”Yogyakarta : Kanisius.
Sulaiman.Fattiyah Hasan,dkk,1964.,”Alam Pikiran Al-Ghazali Mengenai Pendidikan dan Ilmu,”Bandung : CV.Diponegoro.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar