Tugas Terstruktur Ketiga
(Mini Riset)
JUDUL
TINGKAH LAKU ANAK DALAM MENANGGAPI PELAJARAN IPA
(Observasi Pembelajaran Siswa di SD)
Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti Perkuliahan Psikologi Pendidikan
Oleh
Kelompok :
Hamidah Pasaribu / 0310182071
Lisdiana / 0310183107
Sheilla Putri / 0310182063
Wildatun Jannah / 0310182060
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
A. Pendahuluan
Istilah belajar sebenarnya telah lama dan banyak dikenal,bahkan pada era sekarang ini. Hampir semua orang mengenal istilah belajar. Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan prilaku individu. Salah satu defenisi modern dari gintings tentang belajar menyatakan bahwa belajar adalah pengalaman terencana yang membawa perubahan tingkah laku. Belajar dimanifestasikan dengan adanya perubahan tingkah laku,yaitu tingkah laku yang dapat diamati (obeservabel behaviour). Perubahan disini menyangkut perubahan efektif,kognitif dan psikomotor. Perubahan tingkah laku tersebut mungkin tidak aktual,tetapi potensial saja.
*Ciri-ciri perubahan tingkah laku sebagai hasil pembelajaran:
Perubahan tingkah laku interaksi sosial,misalnya seorang anak kecil yang tadinya sebelum memasuki sekolah bertingkah manja,cengeng tetapi setelah beberapa bulan masuk sekolah dasar prilakunya berubah menjadi anak yang baik.
Perubahan kebiasaan. Belajar yang berhasil dapat mengubah kebiasaan dari yang buruk menjadi yang lebih baik.
Pengembangan dan peningkatan keterampilan. Dengan belajar dapat menambah dan mengubah keterampilan misalnya membuat kreativitas dan minat yang digemari anak. Contohnya melukis.
Peningkatan pengetahuan. Belajar bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang walaupun seorang anak belum tentu menguasai semua mata pelajaran setidakny ada salah satu mata pelajaran yang disukainya.
B. Obyek Penelitian
Yang kami jadikan objek dalam penelitian ini adalah seorang anak perempuan yang berusia 11 tahun yang sekarang duduk di kelas V SD
Nama : Annisa Nailatul Izza
Usia : 11 tahun
Kelas : V SD
Sekolah : SD Inpres 103864
C. Proses yang dilakukan
Pada minngu ke I
kami mencoba melakukan pendekatan dengan anak tersebut. Yaitu dengan mengajak nya mengobrol dan sesekali ikut bermain dengan anak tersebut. Hasil yang kami dapatkan yaitu anak tersebut mulai akrab dengan kami dan ketika ditanya ia tak malu lagi untuk menjawabnya.
Pada minggu ke II
Kami mulai mengawasi anak tersebut mengenai cara ia belajar dirumah, saat ditanyakan ke ibunya mengenai bagaimana anak tersebut belajar disekolah maka ibunya memberikan keterangan bahwa anak tersebut tidak terlalu aktif dikelas namun juga tidak diam saja ketika diberi pertanyaan oleh gurunya. Dan ketika ditanya mengenai cara ia belajar dirumah maka ibunya mengatakan anak tersebut belajar jika ia mau saja atau ketika mood nya sedang bagus, misalnya ketika ada tugas ia akan mengerjakannya pada malam hari itupun waktunya tidak tentu, bisa saja ba’da magrib ia mulai belajar atau sesaat sebelum ia tidur ia baru belajar dan kadang-kadang ia juga belajar dipagi hari setelah sholat subuh. Dan saat kami tanyakan kepada anak tersebut mengenai bagaimana ia mampu memahami pelajaran maka ia menjawab ia suka membaca dengan suara keras dan ia mengatakan jika ia lebih suka mendengarkan langsung pelajaran itu karena menurutnya ia seperti mendengarkan cerita. Cara itu lebih ia sukai dalam memahami sebuah pelajaran.
Pada minggu ke III
Pada saat minggu ketiga penelitian kami, anak tersebut ternyata sudah memasuki ujian semester yang dilakukannya disekolah. Pada saat itu kami melihat anak tersebut bersikap biasa saja dalam mpelaksanaan ujian. Anak tersebut tidak belajar terlalu serius namun juga tidak terlalu santai, ia belajar pada malam hari dan pagi hari sebelum ia berangkat kesekolah. Pada saat pulang sekolah anak tersebut tidak terlihat panik dan tidak terlalu memikirkan jawaban apa yang telah ia tulis di lembar jawaban pada saat ia ujian. Ia pulang dengan wajah biasa saja dan sesekali mengatakan kepada ibunya bahwa soal ujian yang diberikan itu sulit atautidak mampu dijawab olehnya.
Pada minggu ke IV
Setelah anak itu selesai ujian maka mereka libur sekolah, berhubung karena memang sudah mendekati hari raya idul fitri. Saat ia mulai libur ia pun anak tersebut sesekali membuka bukunya dan membaca sedikit pelajaran yang telah ia pelajari. Anak itu sangat suka bermain diluar bersama temn temannya namun ketika ia smpai dirumah ia mulai belajar meski sedikit atau kadang hanya sebentar ia membaca buku.
Pada minggu ke V
Kami mulai mengumpulkan apa apa saja mengenai anak tersebut, dan sesekali keika kami ajak mengobrol mengenai pelajaran anak tersebut menjawab sesuai dengan pengetahuannya dan jika ia tidak tahu mengenai istilah asing maka ia malah bertanya balik kepada kami dan meminta penjelasan mengenai apa yang kami maksud. Dari beberapa pelajaran yang kami tanyakan maka dapat kami simpulkan bahwa anak tersebut mudah saja saat menjawab mengenai pelajaran ipa tentang keadaan sekitar dan ia mulai agak sulit faham ketika kami tanyakan pelajaran bahasa dan juga ia sedikit mengeluh saat kami berikan beberapa soal matematika.
kesimpulan
kesimpulan yang didapatkan dari keterangan diatas maka dalam belajar seorang anak kadang ia tak suka dipaksa dan diberi patokan waktu dalam belajar. Sebagai orang tua harus memahami bagaimana cara anak belajar dan waktu yang pas bagi sang anak untuk membaca, ketika anak kita biarkan memilih waktu dan cara belajar sesuai dengan keinginannya maka dengan sendirinya ia juga akan pandai membagi waktunya sendiri kapan ia harus bermain dan kapan ia harus belajar. Tugas orang tua perlu sebagai fasilitas, mengingatkan anak untuk belajar dan juga membantu anak ketika ia meminta tolong saata kesulitan dalam belajar.
Lampiran








